Langsung ke konten utama

Postingan

Sekilas tentang Kehidupan Rumah Tangga

Udah lama banget ga nge-blog, sekalinya nge-blog langsung nulis tentang ini. Tulisan ini terinspirasi dari ftv tadi pagi. Kebetulan lagi nyetrika dan udah lama juga ga nonton dan emang tumben banget siarannya berhikmah, hahah.  Jadi tu hikmah yang aku dapet tadi ayah si gadis bilang, "Ngebangun rumah tangga itu ga kayak ngebangun perusahaan (si anak lagi kerja di sebuha perusahaan). Di perusahaan kalo ada yang ga disukai kita bisa dengan mudah ganti dengan yang lain, tidak dengan rumah tangga."   (Ga pernah seserius ini aku nonton ftv wkkwwk) Auto mikir, iya juga ya. Ya namanya hidup bersama ga suka itu pasti akan ada, gesekan-gesekan pasti akan datang, ga selamanya hubungan itu mulus. Ini yang pertama Yang kedua, kata bapak penjual bubur, " dalam kehidupan rumah tangga itu suami dan istri harus saling membantu dalam menyelesaikan tugas di rumah dan tugas-tugas lainnya. Kalo ibuk lagi ga bisa ngurus anak ya bapak yang gantiin. Pun begitu dengan tugas yang lainnya. Yang m
Postingan terbaru

Untukmu, Pa, Ma...

Beberapa hari yang lalu saat diminta ngisi motivasi ngafal Qur'an buat murid-murid di ma'had aku merasa santai saja karena materi yang bakal disampaikan Alhamdulillah sudah ada rangkuman dari materi-materi sebelumnya saat beberapa kali dimintai ngisi kajian online. Kira-kira dua jam sebelum ngisi aku coba bava ulang materi yang sudah ada ternyata setelah ditimbang-timbang bahasanya terlalu tinggi buat anak-anak usia SMP-SMA karena memang sebelum-sebelumnya aku selalu dimintai ngisi buat ukuran mahasiswa. Alhasil bismillah perbanyak istighfar juga sholawat aku putuskan untuk bincang santai saja tentang pengalaman dulu ketika menghafal.  Diawal basa basi kulemparkan pertanyaan kepada mereka apa yang menjadi penyemangat mereka menghafal. Salah seorang dari mereka menjawab, "ingin nanti ortunya dipakaikan mahkota." Mendengar jawaban itu entah kenapa mataku langsung berkaca-kaca dan tanpa sadar aku terisak teringat dahulu motivasi ku dalam menghafal adalah juga karena alas

Doa dan Hujan

Jika mendengar kata hujan atau saat hujan turun apa yang terpikir olehmu? Kenangan?  Kebanyakan pemuda sekarang selalu saja menghubungkan antara hujan dan kenangan.  Apalagi bulan Juni, yang akrab sekali dengan puisinya Joko Darmono,   "Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni..."  Sebenarnya tulisan ini pengen dibikin awal bulan Juni kemarin yang dimulai dengan hujan dari sejak malamnya sekitaran pukul 2 malam tak henti turun sampai kurang lebih pukul 2 siang. Dengan berbagai melodi rintiknya dari yang sangat sendu sampai seperti hujan turun sebagai hukuman. Hukuman? Iya, maksudku pernah waktu itu suara rintiknya yang terdengar malu-malu tiba-tiba perlahan langsung membesar, seketika aku teringat kisa kaum Nabi Nuh yang ditimpa banjir bandang.  Pernah saat mendung Aisyah ra melihat adanya ketidaksenangan dari wajah Rasulullah saw, Aisyah pun menanyakan hal tersebut, lalu Rasulullah menjawab, " Wahai Aisyah, apakah gerangan yang dapat memberi jaminan kepadaku bahwa

Menjadi Ibu

Menjadi ibu adalah bagian dari keajaiban. Menjadi ibu adalah sebuah amanah besar, mendidik sang buah hati agar terus tumbuh dalam iman. Maka inilah awal dari sebuah proses membangun peradaban besar. Menjadi ibu mengharapkan keturunan salih dan shalihah tidaklah bisa dengan hanya berangan-angan. Sebab ia adalah sebuah tanggung jawab besar, dengan perjuangan yang tidak sebentar, pengorbanan yang tidak sembarangan. Semoga wahai ibu dan calon ibu, Allah bimbing setiap langkah lemah kita untuk membentuk sebaik-baik insan. Lalu diakhir nanti kau tersenyum, dengan lembut tanganmu mendidik generasi membangun bangsa serta tangguh pengorbananmu; membuat cemburu bidadari surga.  Sebuah pesan masuk dua hari lalu dari seorang teman yang sudah lama tak berkabar. Tiba-tiba mengirimkan sebuah pesan yang membuat haru, aku tertegun pada kalimat terakhir darinya, "Aku percaya pemimpin yang shalih itu lahir dari kamu." Berulangkali kubaca kalimat itu, sambil mematut-matut diri dan me

Seruan yang Menghidupkan: QS:Al-Anfal:24

"Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." Al-Anfal:24 Jalan kebahagiaan yang abadi adalah ketika manusia memenuhi seruan Allah dan RasulNya. "Wahai orang-orang yang beriman..." Allah ulang kembali seruan kepada orang-orang yang beriman setelah sebelumnya Allah serukan diayat 20. Sebagai isyarat bahwa iman itu menghendaki adanya amal perbuatan serta bersegera memenuhi apa yang datang setelah iman tersebut; perintah-perintah dan larangan. Mendorong mereka untuk mematuhi dan melarang mereka untuk berpaling.  Karena iman bukanlah dengan angan-angan atau sebagai penghias bibir saja. Tapi ia adalah yang tertancap kuat dalam hati dan dibenarkan oleh amal perbuatan.  Tambahan huruf ا س ت pada kata استجيبوا  mengandung makna melakukannya dengan sungguh

Cinta kepada Allah; QS:Ali-'Imron31-32

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” QS:Ali-'Imron:31-32 Sesungguhnya islam adalah agama yang menyeru kepada cinta: cinta dengan segala jenis dan tingkatannya. Karena cinta menguatkan ikatan antara yang mencintai dan yang dicintai. Karena cinta menumbuhkan kasih sayang dan kerinduan. Dan buah darinya ialah kebahagiaan, ketenangan hati dan keridhaan.  Ada banyak jenis cinta: cinta yang paling tinggi derajatnya, yang paling suci yang paling agung ialah cinta kepada Allah 'azza wa jalla.  Ialah derajat cinta yang paling tinggi yang tak dapat digapai kecuali orang yang solih yang beriman dengan sebenar-benarnya beriman. Sebab ada banyak orang yang mengaku cinta kepada Allah tapi hati dan perbuatan jauh dari makna cinta kepada Allah itu

Perniagaan yang Paling Menguntungkan

BersamaMu Yaa Rahiim, tiada perniagaan yang merugikan... " Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin." Ash-Shoff:10-13 Orang yang berdagang senilai satu dirham kemudian mendapatkan keuntungan senilai sepuluh dirham saja membuat iri orang seluruh pasar kepadanya. Lantas bagaimana dengan orang yang menukar kehidupannya yang hanya sementara ini dengan kenikmatan yang ke