Sesungguhnya agama Islam ini adalah manhaj kehidupan yang sempurna, bukan semata-mata akidah yang tersembunyi. Akan tetapi manhaj yang realistis yang dibawah naungannya kehidupan dapat berkembang dan meningkat. Oleh karena itu agama Islam ini merupakan seruan kepada kehidupan dalam semua gambaran dan bentuknya. Maka wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya dengan penuh ketaatan dan hati yang merdeka. Seruan yang hanya menyeru kepada sesuatu yang memberi kehidupan, kehidupan dengan segala bentuk dan makna kehidupan.
Kehidupan yang baik yang mencakup kebahagiaan dunia dan akhirat. Yang demikian itu ada pada Al-Qur'an, iman, jihad dan semua amal kebaikan dan ketaatan. "Maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik" An-Nahl:97.
"Ketahuilah bahwasanya Allah membatasi antara manusia dan hatinya...". Lalu memisahkan antara manusia dan hatinya, menguasai dan menghalangi hati itu, memperlakukan dan membolak-balikkan bagaimana saja yang Allah kehendaki. Wahai, betapa mengerikannya gambaran kekuasaan yang nyata tapi halus ini. Pemiliknya tak lagi berkuasa terhadapnya, padahal hati itu ada dalam dadanya. Sebuah dorongan yang terkandung dalam ayat ini untuk senantiasa melakukan ketaatan sebelum terhalangi oleh berbagai penghalang seperti sakit, kematian dsb.
Dan memunculkan kewaspadaan terhadap semua bisikan dan kecenderungan karena takut terpleset. Kehati-hatian terus menerus terhadap hal-hal yang menggelincirkan. Sehingga membuat manusia untuk selalu bergantung kepada Allah karena khawatir hati ini akan berbolak-balik dalam kelengahan dan kelalaian.
Rasulullah saw bersabda: "Hati manusia berada diantara jari-jemariNya. Barang siapa yang Allah kehendaki untuk istiqomah maka istiqomah-lah ia. Barang siapa yang tak Allah kehendaki maka tak istiqomah lah ia."
Karena itu Rasulullah sering berdoa, Yaa Allah wahai yang membolak-balikkan hati. Mantapkanlah hatiku pada agamaMu. Rasulullah sebagai yang ma'shum saja sering mengucapkan doa ini. Lalu bagaimana dengan kita manusia biasa bukan Rasul dan tidak ma'shum? Sungguh ini adalah sebuah gambaran yang mengguncangkan hati, yang menimbulkan rasa takut dan gemetar bagi orang-orang yang merenungkannya. Maka banyak-banyaklah berdoa agar Allah SWT istiqomahkan selalu dijalanNya. Agar senantiasa Allah beri keteguhan hati ditengah zaman yang penuh fitnah ini.
"Sesungguhnya kepadaNya lah kamu dikumpulkan"
Bersegeralah melakukan amal kebaikan, mempersiapkan sebaik-baik bekal untuk hari akhir kelak. Karena sesungguhnya hanya kepada Allah lah tempat kembali kita semua.
Wallahu'alam bishshowab
#Ramadhan12
Komentar
Posting Komentar