H-13 menuju pemilu
Beberapa hari yang lalu seorang senior bercerita kepada saya tentang namanya yang dicoret dari daftar pemilu yang ada di disini (Mesir) katanya namanya ada tercatat di Indonesia, Jakarta tempat tinggalnya.
“Lah, kok bisa sih kak? Jadi kakak ga bisa ikut nyoblos dong ya. Yaaah.. hanguslah satu suara..”
“Aku udah usaha tapi tetap ga bisa kata panitianya ya Tapi ga apa, aku pulang insyaallah, tiketnya juga udah dibeli, doanya ya..”
“MasyaAllah, luar biasa kak. Khair insyaallah, semoga ini bisa menjadi salah satu wasilah terbukanya pintu kemenangan.”
“Tapi bantu aku buat nge-share bagasi ya, ga apa ga untung, yang penting balik modal :D”
“Iya kak, insyaallah. Semoga laku semuanya.”
Kira-kira begitu percakapan kami waktu itu. Kaget banget pas tau beliau bela-belain buat pulang, langsung beli tiket tentunya harga tiket lebih mahal karna ga dari jauh-jauh hari. Dari cerita ini aku teringat sebuah kisah tentang seekor semut yang membawakan setetes air saat Nabi Ibrahim a.s. dibakar oleh Raja Namrud. Melihat hal itu seekor burung kemudian bertanya, “Untuk apa kamu bawakan air itu?”
“Air ini untuk memadamkan api yang sedang membakar kekasih Tuhan, Ibrahim a.s.,” jawab semut.
“Hahaha... Tak akan berguna air yang kamu bawa,” kata burung.
“Aku tahu. Tetapi dengan ini aku menegaskan di pihak manakah aku berada. Dan sebagai jawaban kelak dihadapan Tuhan saat kekasihNya dibakar maka aku telah melakukan apa yang aku bisa meskipun kecil. ”tegas semut.
Kisah sederhana namun penuh hikmah. Dengan tubuhnya yang kecil iya tetap semangat untuk membela kebenaran. Meski ia tahu usahanya tak seberapa tapi dengan itu ia memiliki jawaban kelak dihadapan Tuhan saat ditanya apa yang telah dia lakukan untuk membela kebenaran.
Atas nama memperjuangkan kebenaran, sekecil apapun hal yang bisa dilakukan maka lakukanlah. Disaat yang lain berpeluh keringat dalam menegakkan kebenaran bahkan berdarah-darah, maka coba pikirkan apa yang bisa kita lakukan dari hanya sekedar bertopang dagu atau malah menyerah dengan keadaan yang sedang tidak baik-baik saja. Jika semut saja semangat untuk ikut andil dalam memperjuangkan kebenaran, maka apalagi kita sebagai manusia, tentunya harus lebih bisa memberikan yang terbaik.
“...Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu.....” (QS : Al-'Arof : 164)
Untuk siapapun yang masih ragu untuk berpihak kepada siapa dan bisa melakukan apa.
Komentar
Posting Komentar