Sebelum masuk ke inti tulisan saya ingin bercerita sedikit.
Sudah seminggu ini ada seorang teman, Mesir, beliau di fakultas kedokteran yang berinisiatif menyampaikan kultum pagi. Aku jadi salut kepadanya. Darinya aku belajar bahwa untuk menyampaikan kebaikan itu tak harus menunggu duduk di mimbar dulu baru bisa menyampaikan, tidak.
Seperti yang ia lakukan setiap hari selepas solat subuh duduk bersama di shaf lalu menyampaikan satu hadis atau perkataan ulama. Sederhana. Tapi apa-apa yang sudah disampaikannya seminggu ini rasanya diri ini seperti tertampar-tampar.
Karna itulah kita manusia, yang punya sifat lupa, yang butuh untuk terus diingatkan. Dan itulah dia pentingnya tinggal bersama orang-orang soleh. Ketika mulai lalai ada yang mengingatkan
•••
Ditulisan ini aku ingin mengulang kembali apa yang ia sampaikan tadi pagi selepas solat subuh yang dikutip dari perkataan Hamzah Abu Zahrah
Tentang dosa, kita dan orang lain
Seringkali ketika kita melihat seseorang berbuat dosa, sebutlah kesalahan yang besar atau bahkan kecil ada terkadang muncul dari hati
"ih.. dia itu udh tahu itu dosa kok masih dilakuin. Ga mikir apa?"
Atau celetukan dan umpatan lainnya yang lebih menyakitkan. Atau bahkan timbul perasaan aku lebih baik darinya. Dan bisikan² kecil lainnya seperti , aku mah ga mungkin ngelakuin itu...
Lalu apa yang seharusnya kita lakukan ketika melihat orang lain berbuat dosa?
Tentu yang pertama adalah menasihatinya. Namun jika tak bisa menasihatinya, jangan sampai mencelanya. Berdoalah, mohon kepada Allaah agar tidak terjatuh pada dosa yang sama. Dan doakan ia juga semoga dibukakan hatinya dan diarahakan pada perbuatan² yang baik
Sebab antara dosa dan kita tak ada yang menjamin kita bisa terhindar darinya..
Bisa jadi 5 menit setelah itu dia yang berbuat dosa tsb bertaubat dan kita yang melihatnya terjatuh pada dosa yang sama. Na'uzubillaahi min zalik...
•••
Wallahu'alam bishshowab...
Jika aku salah, tolong nasihati aku :) 🌹
Sufaro Al-Hidayah, 7 Desember 2018
Komentar
Posting Komentar