Langsung ke konten utama

Ayo Semangat !!

Dalam diskusi dua hari ini ada beberapa hal yg saya dapatkan untuk membangkitkan semangat dalam menuntut ilmu..

Pertama adalah dengan membaca kembali catatan juang para salafushsholeh dan orang² besar di zaman sekarang..

Seperti kemarin dikelas, Duktur Salim Sukkari menceritakan sekilas ttg rahasia suksesnya. Selama fatroh ujian yg biasanya jarak ujian satu dg selanjutnya hanya 1hari, beliau mampu mengkhatamkan Al-quran sebanyak 3x.

Ada juga yang tidurnya hanya 2jam dalam sehari, selebihnya digunakan utk membaca & mentelaah buku serta berbagai kegiatan manfaat lainnya

Dan bahkan ketika masuk bulan Ramadhan, ada ulama yang tidak sempat tidur, hanya tertidur sekilas saja ketika duduk. Iya ada...
Dan banyak lagi contoh² teladan lainnya...

Cara selanjutnya adalah dengan mengunjungi tempat kumpulan karya² mereka, maka akan ditemui banyak orang hebat disana..

Mungkin ketika membaca catatan juang mereka, akan timbul dalam pikiran, "kok bisa mereka kuat, padahal hanya tidur dalam dua tiga jam saja per hari"

Jawaban yang dapat saya simpulkan dari pengalaman mereka adalah bahwa,

kekuatan mereka itu lahir dari tulusnya niat mereka dalam menuntut ilmu. Kekuatan merekam muncul dari banyaknya ibadah² yg mereka lakukan. Semakin banyak ibadah yang mereka lakukan, semakin mereka kuat untuk melakukan hal lebih banyak lagi

Dan satu lagi, coba pikirkan. Kita sama-sama diberikan waktu 24 jam sehari. Tapi apa yang kita lakukan dan mereka lakukan, hmm... Cukup tanyakan diri masing².

Keberkahan dalam waktu, itu yang membedakan...

Terakhir, saya ingin mengutip sedikit kata Pak BJ Habibi, "Ketika kita meminta kekuatan kpd Allaah satu gelas maka Allaah akan memberi segelas. Jika kita meminta seember pun Allaah akan memberi seember. Tetapi ketika kita meminta dan menyiapkan diri untuk menerima kekuatan seluas samudera, maka Allaah pun akan memberi seluas samudera"

So, jangan batasi kapasitas dirimu.. !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mendidik Generasi Qur'ani

Melihat banyaknya pesantren-pesantren di tanah air yang akhir-akhir ini mengadakan studi tour keluar negri khususnya negri timur untuk mengambil sanad tahfiz dan tahsin Qur'an menimbulkan sedikit banyaknya rasa sedih sekaligus khawatir akan ini semua. Tidak ada yang salah dengan program ini. Namun, siapapun pihak yang mengadakan ini terkhususnya sebagai orang tua yang ingin mendidik anak-anaknya menjadi generasi Qurani, mestilah tau dan paham bagaimana langkah-langkahnya dalam mendidik. Mendidik generasi Qurani tidak cukup hanya dengan bermodalkan uang banyak. Tidak cukup dengan hanya mengirimkan anaknya sebulan dua bulan ke luar negri, sebut saja Mesir salah satu contohnya. Tidak salah mengirimkan anak untuk belajar Qur'an langsung ke Mesir, namun ada tahapannya. Tahapan inilah yang banyak terlupakan oleh orang tua. Yang pertama kali mesti dilakukan orang tua dalam mendidik anak-anak agar menjadi generasi Qurani adalah menyandarkan diri kepada Allah dan memahami bahwa anak

Beda Jalan, Beda Cerita tapi Tujuan Tetap Satu

"Yang membuat kita pudar semangatnya adalah ketika kita membandingkan lini masa kita dengan lini masa orang lain." ~KHC Pernah tidak merasa tertinggal dari yang lain dalam banyak hal, entah itu soal cita maupun cinta? Kurasa hampir semua orang pernah merasakannya. Tak terkecuali akupun pernah merasakannya, tapi seiring berjalannya waktu kusadari ini semua bukan soal siapa yang cepat siapa yang lambat. Bukan. Menepilah sejenak, coba berbicara antara kamu dan dirimu sendiri. Yang dicari, hilang Yang dikejar, lari Yang ditunggu Yang diharap Biarkanlah semesta bekerja Untukmu Tenangkan hati Semua ini bukan salahmu Jangan berhenti Yang kau takutkan takkan terjadi Kita coba lagi Untuk … Mungkin bisa sambil mendengarkan lirik lagu dari Kunto Aji ini, bagiku ini maknanya dalam. But ya, tergantung perspektif masing-masing.  Biarkanlah semesta bekerja untukmu, tenangkan hati, semua ini bukan salahmu. Dalam banyak hal seringkali kita membandingkan hasilnya dengan yang orang lain dapatka

Sekilas tentang Kehidupan Rumah Tangga

Udah lama banget ga nge-blog, sekalinya nge-blog langsung nulis tentang ini. Tulisan ini terinspirasi dari ftv tadi pagi. Kebetulan lagi nyetrika dan udah lama juga ga nonton dan emang tumben banget siarannya berhikmah, hahah.  Jadi tu hikmah yang aku dapet tadi ayah si gadis bilang, "Ngebangun rumah tangga itu ga kayak ngebangun perusahaan (si anak lagi kerja di sebuha perusahaan). Di perusahaan kalo ada yang ga disukai kita bisa dengan mudah ganti dengan yang lain, tidak dengan rumah tangga."   (Ga pernah seserius ini aku nonton ftv wkkwwk) Auto mikir, iya juga ya. Ya namanya hidup bersama ga suka itu pasti akan ada, gesekan-gesekan pasti akan datang, ga selamanya hubungan itu mulus. Ini yang pertama Yang kedua, kata bapak penjual bubur, " dalam kehidupan rumah tangga itu suami dan istri harus saling membantu dalam menyelesaikan tugas di rumah dan tugas-tugas lainnya. Kalo ibuk lagi ga bisa ngurus anak ya bapak yang gantiin. Pun begitu dengan tugas yang lainnya. Yang m