Langsung ke konten utama

Bahasa CintaNya

Tulisan ini hadir beberapa bulan lalu, senja ini kembali diposting terkhusus untuk seorang sahabat yang sedang dilanda kesulitan. Teruntuk kamu siapapun itu, sesulit apapun jangan pernah mengeluh, ujian itu pasti. Bagaimana sikapmu menghadapinya, itulah yang akan membedakan nilaimu..

Dan kabar paling baik dari semua kenyataan ini adalah bahwa kita tak pernah sendiri, sahabat. Meski aku tak selalu di sampingmu, bukankah Allaah begitu dekat dan selalu ada (?) :))

•••

Jangan melemah, meski mata harus berair
Jangan berhenti melangkah meski terasa sangat berat.

Hidup harus terus berjalan maju, tidak stagnan apalagi berjalan mundur.
Karna hidup terkadang memang penuh dengan lika-liku, ujian datang silih berganti.

Tapi, satu hal.
Pahamilah bahasa cintanya Allaah.. Mungkin kita seringnya mengartikan cinta Allaah sebatas pada nikmat yang Allaah beri, sebatas pada apa-apa yang sesuai dengan keinginan kita.

Nyatanya tidak kawan, Allaah itu selalu hadir dengan cintaNya. Selalu ada, meski dalam tangis yang tak terbendung yang rasanya sangat menyesakkan dada.

Dengan ujian-ujian itu Allah ingin lihat mana hambaNya yang benar-benar mencintaiNya.

Jika hatimu belum remuk dengan kehidupan ini, kata Walid Al-Malik, maka dirimu masih belum berada dalam wilayah cintaNya. Dia melihat hatimu belum bersedia untuk diremukkan lantaran cintaMu padaNya belum benar-benar murni. Fahamilah bahasa cinta Allah melalui nikmat dan musibah.

Yaa, life is complicated sometimes.
Toh jadi umat Islam itu indah, Baik bersyukur.
Buruk bersabar.
Selesai.
Dan keduanya aman untuk kitaaaa.
.
.
Masih dibawah langit yang sama, langit tak berawan, Mesir :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mendidik Generasi Qur'ani

Melihat banyaknya pesantren-pesantren di tanah air yang akhir-akhir ini mengadakan studi tour keluar negri khususnya negri timur untuk mengambil sanad tahfiz dan tahsin Qur'an menimbulkan sedikit banyaknya rasa sedih sekaligus khawatir akan ini semua. Tidak ada yang salah dengan program ini. Namun, siapapun pihak yang mengadakan ini terkhususnya sebagai orang tua yang ingin mendidik anak-anaknya menjadi generasi Qurani, mestilah tau dan paham bagaimana langkah-langkahnya dalam mendidik. Mendidik generasi Qurani tidak cukup hanya dengan bermodalkan uang banyak. Tidak cukup dengan hanya mengirimkan anaknya sebulan dua bulan ke luar negri, sebut saja Mesir salah satu contohnya. Tidak salah mengirimkan anak untuk belajar Qur'an langsung ke Mesir, namun ada tahapannya. Tahapan inilah yang banyak terlupakan oleh orang tua. Yang pertama kali mesti dilakukan orang tua dalam mendidik anak-anak agar menjadi generasi Qurani adalah menyandarkan diri kepada Allah dan memahami bahwa anak

Beda Jalan, Beda Cerita tapi Tujuan Tetap Satu

"Yang membuat kita pudar semangatnya adalah ketika kita membandingkan lini masa kita dengan lini masa orang lain." ~KHC Pernah tidak merasa tertinggal dari yang lain dalam banyak hal, entah itu soal cita maupun cinta? Kurasa hampir semua orang pernah merasakannya. Tak terkecuali akupun pernah merasakannya, tapi seiring berjalannya waktu kusadari ini semua bukan soal siapa yang cepat siapa yang lambat. Bukan. Menepilah sejenak, coba berbicara antara kamu dan dirimu sendiri. Yang dicari, hilang Yang dikejar, lari Yang ditunggu Yang diharap Biarkanlah semesta bekerja Untukmu Tenangkan hati Semua ini bukan salahmu Jangan berhenti Yang kau takutkan takkan terjadi Kita coba lagi Untuk … Mungkin bisa sambil mendengarkan lirik lagu dari Kunto Aji ini, bagiku ini maknanya dalam. But ya, tergantung perspektif masing-masing.  Biarkanlah semesta bekerja untukmu, tenangkan hati, semua ini bukan salahmu. Dalam banyak hal seringkali kita membandingkan hasilnya dengan yang orang lain dapatka

Sekilas tentang Kehidupan Rumah Tangga

Udah lama banget ga nge-blog, sekalinya nge-blog langsung nulis tentang ini. Tulisan ini terinspirasi dari ftv tadi pagi. Kebetulan lagi nyetrika dan udah lama juga ga nonton dan emang tumben banget siarannya berhikmah, hahah.  Jadi tu hikmah yang aku dapet tadi ayah si gadis bilang, "Ngebangun rumah tangga itu ga kayak ngebangun perusahaan (si anak lagi kerja di sebuha perusahaan). Di perusahaan kalo ada yang ga disukai kita bisa dengan mudah ganti dengan yang lain, tidak dengan rumah tangga."   (Ga pernah seserius ini aku nonton ftv wkkwwk) Auto mikir, iya juga ya. Ya namanya hidup bersama ga suka itu pasti akan ada, gesekan-gesekan pasti akan datang, ga selamanya hubungan itu mulus. Ini yang pertama Yang kedua, kata bapak penjual bubur, " dalam kehidupan rumah tangga itu suami dan istri harus saling membantu dalam menyelesaikan tugas di rumah dan tugas-tugas lainnya. Kalo ibuk lagi ga bisa ngurus anak ya bapak yang gantiin. Pun begitu dengan tugas yang lainnya. Yang m